Daerah Saya


JOMBANG (Budaya, Makanan, Ciri khas)

Jombang merupakan salah satu kota kecil yang terdapat di Jawa Timur. Kota Jombang berbatasan dengan kota mojokerto, Lamongan, Nganjuk dan Kediri. Asal mula kata “Jombang” yaitu “Ijo Abang” atau dalam bahasa indonesia adalah merah dan hijau. Warna ijo dan abang dapat melambangkan watak dan karakter warga Jombang. Merah berarti berani atau kata lainnya kebanyakan warga Jombang memiliki watak yang berani, keras dan pantang menyerah. Serta warna hijau yaitu melambangkan bahwa kota Jombang adalah kota santri, karena di kota Jombang terdapat banyak sekali pondok pesantren. Kota Jombang dijuluki dengan “Jombang Beriman” yaitu Jombang bersih, indah dan nyaman.

Budaya
Jombang memiliki kesenian daerah berupa tari yaitu tari remo serta memiliki tokoh yang tidak asing lagi bagi pertunjukan seni ludruk Indonesia yaitu besutan. Semua itu berkaitan erat dengan kehidupan masyarakat Jombang. Kisah-kisah yang diceritakan dalam ludruk sangat mudah dipahami maksut dan tujuannya. Selain itu kota Jombang mempunyai kebiasaan unik yaitu setiap sebelum memasuki bulan Ramadhan diadakan yaitu pesta rakyat tahunan yang diikuti seluruh warga Jombang dan pada akhir acara gundukan apem tersebut diarak ke tengah jalan raya dan diperebutkan oleh masyarakat.
Makanan
Makanan khas Jombang yaitu pecel pincuk yang ada di Desa Mojowarno, Kecamatan Diwek. Pecel pincuk itu berbeda dengan pecel-pecel yang lain karena isi dari pecel tersebut adalah kikil dan sayur lodeh namun dikemas dengan daun persis dengan pecel yang lain. Hal unik lain yang membedakan dengan pecel yang lain yaitu bukanya hanya pada malam hari, padahal kebanyakan pecel hanya  buka pada pagi hari.
Ciri Khas
            Yang menjadi  ciri khas atau icon dari kota ini menurut saya adalah tokoh pahlawan kita yaitu KH. Abdurrahman Wahid atau yang akrab kita panggil dengan sebutan Gusdur. Beliau lahir dan dibesarkan di Jombang hingga saat ini makam beliau pun ada di kota kecil Jombang, lebih tepatnya ada di Desa Tebu ireng, Kecamatan Diwek. Di desa ini pula terdapat ribuan santri dari berbagai plosok negeri yang terkenak dengan pondok pesantren Tebu Ireng.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar